Colocation vs Cloud: Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

neuCentrIX - 27/10/2021 12:00

Meskipun pandemi masih berlangsung, pintu ekonomi domestik dan global yang mulai dibuka sejak pertengahan tahun 2020 lalu membuat perekonomian Indonesia berangsur pulih. Ekonomi digital, didorong oleh transformasi digital secara masif, siap memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Di saat bersamaan, meningkatnya pemanfaatan teknologi digital dalam bisnis membuat infrastruktur digital seperti Data Center dan Cloud Computing menjadi sangat penting. Pertanyaannya, saat ini mana yang lebih cocok diterapkan untuk bisnis? Apakah colocation atau cloud? Mari kita lihat persamaan dan perbedaan keduanya.

 

Persamaaan

Dengan konsep berbagi fasilitas dan harga yang fleksibel, baik layanan Colocation maupun infrastruktur berbasis Cloud menawarkan efektivitas biaya. Keduanya juga memiliki kemampuan untuk menanggapi permintaan dengan cepat dan meningkatkan skala bisnis setiap perusahaan. Selain itu, sebagai penyedia layanan, keduanya memiliki pengalaman dan peralatan yang baik untuk menangani masalah terkait infrastruktur dan keamanan siber. Dengan sumber daya yang kompeten, keduanya dapat mengidentifikasi setiap ancaman digital secara cepat dan mengurangi risiko secara lebih komprehensif. Colocation dan Cloud juga sama-sama menawarkan jaringan, pencadangan, dan tindakan pemulihan bencana yang lebih andal dibandingkan dengan fasilitas on-premise yang dimiliki internal perusahaan.

 

Perbedaan

Perbedaan utama antara Colocation dan Cloud terletak pada tingkatan kontrol yang dimiliki klien selama menjalin kerja sama. Sebagian besar penyedia fasilitas Colocation memungkinkan setiap klien untuk menyediakan hardware dan software mereka sendiri dan bertanggung jawab atas konfigurasi yang mengarah pada kontrol yang lebih besar atas aset tersebut. Penyedia layanan Colocation juga dapat membantu klien menyediakan sumber daya untuk keamanan dan pemeliharaan rutin. Sebaliknya, layanan Cloud menyediakan dan mengelola infrastruktur hardware dan bertanggung jawab atas administrasi sehari-hari, pemeliharaan rutin, troubleshooting, dan resolusi konflik.

 

Dari segi keamanan, fasilitas Cloud menyediakan semua kerangka kerja keamanan. Dengan demikian, penyedia yang tepat bisa memberikan manfaat keamanan yang sesuai kebutuhan  perusahaan. Penyedia layanan Cloud yang kompeten memiliki kerangka kerja keamanan berlapis dan tingkat resiliensi yang terbukti lebih kuat. Sementara itu, dengan memilih Data Center Colocation, perusahaan dapat terlibat aktif dalam mengelola kerangka keamanan. Penyedia Colocation dapat menangani komponen fisik dan infrastruktur, sedangkan tim klien dapat mengelola sistem keamanan dari jarak jauh untuk mendukung hal yang lain.

 

Perbedaan lainnya terletak pada efektivitas biaya. Dalam Colocation, meskipun membutuhkan modal awal yang lebih tinggi untuk mengakuisisi hardware, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional mereka. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu khawatir tentang sumber daya, termasuk peralatan dan karyawan, untuk pemeliharaan rutin selanjutnya. Sementara Cloud, kendati modal awal rendah, biaya operasional bisa meningkat sewaktu-waktu seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan sumber daya. Perusahaan mungkin perlu meningkatkan paket layanan yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan.

 

Mana yang lebih baik?

Secara umum, layanan Cloud Computing biasanya lebih menarik bisnis skala kecil hingga menengah yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli peralatan (perangkat keamanan, jaringan, server, penyimpanan disk, dll) serta keahlian teknologi yang cukup untuk melakukan konfigurasi dan pemeliharaan. Kebanyakan startup saat ini memiliki kecenderungan untuk membangun sistem IT di Cloud karena biaya dan skalabilitasnya yang rendah. Sementara itu, perusahaan yang lebih mapan—dengan berbagai sumber daya dan kemampuan dalam mengelola aset—biasanya memilih Colocation supaya memiliki kendali yang lebih besar atas arsitektur infrastruktur digital off-premise mereka.

 

Terlepas dari perbedaan utama antara solusi Colocation dan Cloud, penggunaan kedua pilihan ini adalah alternatif yang terbuka. Perusahaan dapat menggunakan pendekatan hybrid dan memilih penyedia Cloud dan Colocation yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan manfaat yang lebih optimal dengan mengintegrasikan aspek-aspek terbaik dari kedua layanan tersebut. Menurut grup analis Frost & Sullivan, di tahun 2021 sistem hybrid antara Cloud dan Colocation menjadi tren di kalangan bisnis dan memberikan kesempatan terbaik bagi pelaku industri Cloud.

 

Memutuskan pilihan terbaik untuk perusahaan harus dibuat oleh para profesional dan eksekutif yang kompeten di bidang teknologi. Dengan mempertimbangkan persyaratan bisnis, sasaran, aset, kemampuan teknis, dan anggaran secara matang, perusahaan bisa mendapatkan fitur terbaik dari setiap penyedia layanan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bisnis digital mereka.