Masa Depan Data Center: Transisi Pascapandemi

neuCentrIX - 24/12/2021 15:00

Seperti yang telah kita pahami, pandemi COVID-19 mengubah cara dunia bekerja. Perubahan tersebut mencakup digitalisasi besar-besaran yang terjadi hampir di setiap aspek kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah layanan internet dan digital telah terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam laporan berjudul Digital 2020 yang ditulis oleh HootSuite bersama dengan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 17%, menjadi 175,4 juta pada tahun 2020. Berdasarkan laporan edisi terbaru, Digital 2021, terlihat bahwa antara tahun 2020 dan tahun 2021, jumlah tersebut kembali mengalami peningkatan sebesar 16%, yang semula 175,4 juta menjadi 202,6 juta. Pada Januari 2021, tercatat bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 73,7%.

Dengan adanya anjuran untuk tetap berada di rumah dan berbagai tahapan pembatasan aktivitas masyarakat, semakin banyak orang yang beralih ke Internet untuk mencari solusi atas tantangan yang baru pertama kali mereka hadapi ini. Menurut Google, Temasek, dan Bain & Company, sebagian besar pengguna mencoba layanan digital terbaru pada tahun 2020. Sebanyak 37% dari total pengguna layanan digital tersebut adalah pelanggan baru, dan 93% di antaranya berniat untuk melanjutkan kebiasaan baru ini bahkan setelah pandemi berakhir. Fenomena ini telah mengubah operasional bisnis dalam beberapa industri secara signifikan.

Sejak awal pandemi, ada delapan sektor industri yang menjadi sorotan, yaitu e-commerce, makanan, pengiriman, komunikasi online, media dan konten online, keuangan, layanan dan teknologi kesehatan, dan teknologi pendidikan. Banyak bisnis yang kemudian berkembang berkat penemuan produk atau layanan baru dan banyak juga yang bertahan karena mampu menghadapi perubahan. Namun, satu hal yang pasti, bisnis dapat tetap relevan karena mengandalkan infrastruktur digital, termasuk data center. 

Bagaimana Pandemi Memengaruhi Industri Data Center di Indonesia?

Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis online dan kebutuhan akan infrastruktur digital yang andal, data center di Indonesia semakin banyak dilirik. Menurut Mordor Intelligence, pada tahun 2020 pasar data center Indonesia mencapai nilai 1,53 miliar USD pada 2020. Nilai ini diperkirakan akan berkembang hingga mencapai 3,07 miliar USD pada tahun 2026, dengan CAGR 12,95% selama periode perkiraan 2021-2026.

Dalam laporan yang sama, disebutkan juga bahwa permintaan terhadap layanan data dan infrastruktur diperkirakan akan meningkat secara eksponensial selama periode yang diperkirakan. Beberapa perusahaan teknologi terkemuka di dunia telah melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial. Misalnya, Alibaba yang mendirikan data center pertamanya di Indonesia pada 2018 dan data center ketiganya pada awal 2021. Dengan adanya data center ketiga ini, Alibaba telah meningkatkan nilai investasinya di Indonesia sebesar 28 miliar USD atau sekitar Rp 403,6 triliun. Google juga telah resmi mengoperasikan data center pertamanya di Indonesia sejak Juni 2020, sedangkan data center Amazon saat ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir 2021 atau awal 2022. Sementara itu, neuCentrIX, perusahaan data center di bawah Telkom Indonesia, telah menambahkan empat data center baru ke daftar mereka sejak tahun 2020.

Namun, menurut Daily Social, ada satu hal yang menarik. Di Indonesia, sebanyak 44% dari total konsumen layanan digital pada tahun 2020 berasal dari wilayah perkotaan, sementara 56% sisanya masih berasal dari daerah. Sayangnya, seperti yang kita ketahui, perkembangan digital saat ini masih Jabodetabek-centric. Kesenjangan antara wilayah metropolitan dan non-metropolitan masih sangat signifikan, terutama dalam hal aksesibilitas terhadap infrastruktur. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan data center perlu mulai memperluas fasilitas dan layanannya ke lebih banyak wilayah di Indonesia, terutama di luar pulau Jawa.

Bagaimana dengan Masa Depan Data Center di Indonesia?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meskipun ada ketidakpastian di masa depan, pakar industri telah melihat bahwa permintaan terhadap layanan jaringan dan sumber daya yang ditawarkan oleh data center akan semakin meningkat. Bagaimana peran infrastruktur digital berkembang? Seberapa cepat kita dapat kembali ke kehidupan normal? Akankah kita akan kembali bekerja seperti sebelum pandemi? Terlepas dari jawaban yang masih serba tidak pasti, sangat penting bagi data center untuk mengkaji ulang strategi dan tujuan jangka panjang mereka untuk dapat bersaing secara efektif di pasar.