Masa Depan Data Center: Otomatisasi

neuCentrIX - 24/12/2021 18:00

Saat ini, data center yang andal menjadi semakin penting. Meningkatnya permintaan terhadap aktivitas online dan layanan digital, terutama sejak awal pandemi, telah memicu ledakan volume data yang dikumpulkan, disimpan, diproses, dikelola, dan ditransmisikan. Fenomena ini menuntut infrastruktur data center yang lebih gesit dan lebih optimal. Ketika kecepatan menjadi kebutuhan yang mendesak dan proses yang memakan waktu dianggap tidak lagi ideal, data center perlu menjadi lebih gesit agar tetap relevan, salah satu caranya adalah melalui otomatisasi.

Apa itu Otomatisasi Data Center dan Mengapa Hal ini Menjadi Penting?

Otomatisasi data center mengacu pada proses yang memungkinkan berkurangnya interaksi manusia dalam alur kerja rutin data center, mulai dari penjadwalan, pemantauan, pemeliharaan, pemecahan masalah, hingga pengiriman aplikasi, melalui dukungan teknologi. Saat ini, operasional bisnis melibatkan volume besar data yang diproses dengan kecepatan tinggi sehingga perintah manual terlalu lambat untuk menjadi efektif, bahkan dapat mempertaruhkan performa bisnis. Dengan otomatisasi data center, waktu yang dibutuhkan oleh tim IT untuk melakukan tugas rutin akan berkurang, memungkinkan mereka untuk memberikan layanan sesuai permintaan secara berulang dan otomatis.

Meskipun demikian, otomatisasi data center lebih dari sekadar mengelola dan mengotomatisasi proses dalam data center. Menurut IDC, para manajer IT dapat menghabiskan lebih dari 50% waktu mereka ketika menyelesaikan tugas-tugas manajemen secara manual. Sementara dengan otomatisasi, mereka hanya menghabiskan 21% waktu mereka dalam pengembangan inisiatif strategis yang inovatif untuk membantu mempercepat bisnis. Hal ini menjadikan data center sebagai bagian penting dari strategi pengalaman pelanggan karena mampu memastikan para pengguna menerima permintaan mereka secara real time dan menyeluruh.

Bagaimana Otomatisasi dalam Data Center?

Dengan solusi AI dan machine learning yang canggih, data center kini dapat sepenuhnya diotomatisasi. Mari kita lihat dua fokus utama yang harus diperhatikan dalam upaya mengotomatisasi data center.

Otomatisasi Infrastruktur
Salah satu tantangan terberat dalam manajemen data center adalah mengelola konektivitas untuk menjaga bandwidth dan kecepatan yang diperlukan dalam melakukan transfer data. Metode manual konvensional tidak lagi mampu untuk menyelesaikan tugas khusus ini dan memastikan kinerja yang optimal. Oleh karena itu, salah satu alat otomatisasi infrastruktur data center yang paling banyak digunakan saat ini adalah Automated Infrastructure Management (AIM) — sebuah platform hardware dan software terintegrasi yang memiliki kapasitas untuk menangkap informasi secara otomatis dan mendokumentasikan infrastruktur kabel dalam data center, seperti peralatan yang terhubung, dan memberikan pandangan yang komprehensif tentang lokasi dan koneksi perangkat. Dengan menyediakan sistem informasi data secara real-time dari infrastruktur kabel, AIM berkontribusi pada kemampuan sistem DCIM dalam menyediakan manajemen operasional, manajemen aset dan konektivitas, manajemen perubahan, manajemen ketersediaan, dan perencanaan kapasitas.

Menurut standar ANSI TIA-5048, AIM menawarkan dua manfaat utama untuk data center. Pertama, AIM menyediakan dokumentasi terkini yang dapat meningkatkan infrastruktur pemasangan kabel dan ketersediaan serta aksesibilitas dalam sistem jaringan, memungkinkan pemecahan masalah menjadi lebih mudah dan lebih cepat dilakukan. Kedua, AIM juga membantu manajemen aset TI dengan menyediakan informasi inventaris aset secara detail yang dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelian dan redistribusi.

Otomatisasi dan Orkestrasi Cloud
Dengan semakin banyaknya organisasi yang beralih ke cloud, permintaan akan cloud computing meningkat pesat. Untuk dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja yang konsisten, data center telah menggunakan platform otomatisasi cloud — CloudStack, OpenStack, atau OpenNebula — yang dapat mengurangi perintah manual terkait dengan penyediaan, konfigurasi, pengelolaan, dan pemantauan lingkungan cloud. Selain itu, menggabungkan otomatisasi cloud sebagai bagian dari migrasi cloud dapat mendukung penghematan biaya tambahan berkat peningkatan produktivitas dan pengurangan kesalahan.

Namun, untuk memastikan kegesitan dan keandalan, data center juga perlu menggabungkan otomatisasi cloud dan orkestrasi cloud. Orkestrasi cloud mengacu pada pencapaian tujuan melalui infrastruktur cloud dengan mengatur tugas otomatis secara strategis, mengintegrasikan tugas-tugas tersebut ke dalam proses, dan mengoordinasikannya di seluruh infrastruktur. Menurut Cisco AppDynamics, jika otomatisasi cloud adalah potongan puzzle, orkestrasi cloud adalah pengaturan yang membuat potongan-potongan itu untuk membentuk puzzle yang lengkap.
Otomatisasi telah diterapkan di berbagai industri, tidak terkecuali industri data center. Permintaan atas dukungan data center yang semakin tinggi membuat data center terus berupaya meningkatkan operasional mereka. Itulah mengapa otomatisasi data center kini memainkan peran kunci untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa sistem otomatis masih membutuhkan interaksi dan pengawasan manusia dalam beberapa aspek tertentu. Otomatisasi adalah sistem yang membuat pengelolaan operasional menjadi lebih cepat dan akurat yang dapat memberikan tanggapan terhadap peristiwa atau tindakan dengan sumber daya yang jauh lebih sedikit.