Peran Edge Computing dalam Distribusi Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

neuCentrIX - 29/12/2021 15:00

Era transformasi digital dan IoT memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan edge computing. Menurut Gartner, saat ini, data yang dibuat dan diproses di luar data center terpusat tradisional (atau cloud) hanya sekitar 10%, sedangkan sisanya masih diproses di server terpusat. Namun, Gartner juga memprediksi pada tahun 2025 angka tersebut akan mencapai 75%. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu edge computing dan mengapa teknologi ini menjadi begitu penting.

Apa itu Edge Computing?
Pada dasarnya, untuk memahami apa itu edge computing, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "tepi jaringan". Istilah ini mengacu pada sebuah area yang menghubungkan perangkat atau jaringan lokal yang berisi perangkat dengan Internet. Tepi jaringan menjangkau berbagai jenis titik akhir atau endpoint, seperti PC, smartphone, perangkat IoT dan sensornya, titik akses WiFi serta adaptor, router, modem, server tepi lokal, dan perangkat yang terhubung dengannya. Sementara itu, istilah inti jaringan mengacu pada komponen, seperti server di data center, yang menyediakan layanan kepada mereka yang berada di tepi. Intinya, secara geografis tepi jaringan berada lebih dekat dengan pengguna akhir dan perangkat mereka, tidak seperti server asal dan server cloud yang bisa sangat jauh dari perangkat yang digunakan pengguna akhir.

Edge computing adalah prinsip jaringan yang berfokus pada perpindahan fisik komputasi dan penyimpanan data dari inti jaringan menuju tepi jaringan. Dengan kata lain, edge computing mendekatkan pemrosesan data ke pengguna akhir untuk mengurangi latensi dan penggunaan bandwidth. Dalam perjalanannya, edge computing dikembangkan sebagai solusi terhadap pertumbuhan perangkat IoT dan bagaimana perangkat ini memanfaatkan internet untuk menerima dan mengirimkan data dari dan kembali ke cloud. Hingga saat ini, perangkat IoT telah banyak menghasilkan sejumlah besar data. Satu perangkat IoT dapat mengirimkan data melalui jaringan tanpa perlu mengalami banyak hambatan. Namun, hal ini akan berubah menjadi masalah ketika terdapat lebih dari satu perangkat yang mentransmisikan data secara bersamaan. Tidak hanya akan menurunkan kualitas data karena adanya latensi yang tinggi, tetapi juga dapat memakan biaya bandwidth yang lebih besar.

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh The Enterprisers Project, analogi makanan dapat digunakan untuk menjelaskan pengertian edge computing dengan lebih sederhana. Melalui artikel tersebut, Michael Clegg, Vice President dan General Manager of IoT and Embedded di Supermicro, sebuah perusahaan IT yang berasal dari AS, mengatakan, “Dengan memproses data yang masuk di tepi atau edge, informasi yang perlu dikirim ke cloud dan kembali ke cloud akan lebih sedikit. Hal ini akan mengurangi latensi secara signifikan. Analogi yang tepat untuk situasi ini adalah ketika sebuah restoran pizza populer yang kemudian memutuskan untuk membuka cabang berukuran kecil yang tersebar di berbagai daerah. Jika kue dipanggang di lokasi utama untuk diantar ke pelanggan yang lokasinya jauh, kualitas pizza tentu akan menurun karena telah menjadi dingin ketika sampai di tangan pelanggan.”

Mengapa Saat Ini Edge Computing Menjadi Penting?
Karakteristik yang paling menonjol dari edge computing adalah topologinya. Topologi edge computing dapat mengurangi latensi dan mengatasi kemacetan jaringan. Dengan memproses dan menyimpan data lebih dekat ke tepi, edge computing mampu mengurangi jumlah data yang mengalir ke dan dari jaringan utama, sehingga latensi menjadi lebih rendah dan kecepatan menjadi lebih tinggi. Dengan begitu, titik akhir atau endpoint dapat bereaksi terhadap informasi hampir secara real-time. Edge computing juga memiliki kapasitas untuk menyaring dan menentukan prioritas traffic sehingga dapat mengurangi tekanan pada jaringan, meningkatkan efisiensi, dan menjaga agar bandwidth tetap stabil.

Meskipun demikian, keuntungan utama dari topologi edge computing adalah kemampuannya dalam mendukung perangkat IoT di wilayah bandwidth yang rendah, seperti kota terpencil dan daerah pedesaan. Karena konektivitas jaringan biasanya tidak dapat diandalkan, sering kali pengguna di wilayah ini merasa kesulitan untuk mentransfer data, mengunduh dan mengunggah file besar, atau streaming video HD. Dengan kemampuan topologi edge computing, pengguna akan memiliki pengalaman memproses data yang lebih cepat, lancar, dan berkualitas tinggi di mana pun mereka berada.

Kesimpulannya, edge computing menciptakan cara baru yang lebih baik bagi perusahaan dalam mencapai banyak hal, mulai dari memaksimalkan efisiensi operasional, meningkatkan performa, hingga memastikan ketersediaan yang lebih stabil. Namun, tidak hanya berhenti di situ, edge computing juga mampu menjangkau daerah terpencil yang terletak sangat jauh dari server asal sehingga pengguna di daerah tersebut memiliki kesempatan yang sama dalam menerima layanan dan konten seperti pengguna yang berada di kota-kota besar.