3 Fakta Menarik tentang Hyperscale Data Center

neuCentrIX - 31/12/2021 16:00

Hyperscale data center telah mendapatkan lebih banyak perhatian sejak pertama kali disosialisasikan kepada calon pengguna. Karena ukurannya yang besar dan performanya yang luar biasa, obrolan seputar hyperscale data center selalu menarik untuk disimak. Melalui artikel ini, mari kita lihat lebih dekat tiga fakta menarik tentang hyperscale data center yang penting Anda ketahui.

1. Saat ini terdapat 700 hyperscale data center di dunia.
Menurut data terbaru dari Synergy Research Group, terdapat 700 hyperscale data center di seluruh dunia — bertambah dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang ada pada tahun 2016. Sebanyak 39% dari hyperscale data center dunia berada di AS, 10% di Cina, dan 6% di Jepang. Lebih dari setengah hyperscale data center ini hanya dioperasikan oleh tiga perusahaan besar, yaitu Amazon, Microsoft, dan Google.

Terlepas dari beberapa masalah yang disebabkan oleh adanya pandemi, 52 dari fasilitas ini berhasil online pada tahun 2020. Perusahaan riset pasar yang disebutkan di atas menyatakan bahwa Amazon dan Google telah menyumbang setengah dari fasilitas hyperscale baru yang diluncurkan tahun lalu. Sementara itu, Oracle, Microsoft, Alibaba, dan Facebook juga menambah jumlah kapasitas data center lebih banyak di tahun 2020. Di awal tahun 2021, Synergy mencatat adanya pertambahan 219 fasilitas hyperscale, baik yang baru direncanakan maupun yang sedang dibangun.

2. Hyperscale data center terbesar di dunia terletak di Mongolia Dalam, Cina.
Hyperscale data center terbesar di dunia adalah The Inner Mongolian Information Hub. Terletak di area seluas 10,7 juta kaki persegi (sekitar 995.000 m2) di kota Hohhot, Mongolia Dalam, China, hyperscale data center ini dimiliki oleh China Telecom. Hyperscale data center terbesar kedua di dunia, Data Center Hohhot, juga terletak di Hohhot. Data Center Hohhot terletak di area seluas 7,7 juta kaki persegi (sekitar 715.000 m2) dan dimiliki oleh China Mobile.

Pertanyaannya, mengapa dua data center terbesar bisa terletak di kota yang sama? Menurut Data Center Dynamics, terdapat dua faktor yang membuat Hohhot menjadi lokasi yang menarik untuk lokasi data center. Pertama, Hohhot memiliki curah hujan tahunan rata-rata lebih dari 12 yang sangat penting untuk menghasilkan tenaga air. Kedua, Hohhot terletak di ketinggian rata-rata 1.050 meter dengan suhu rata-rata 6°C, menciptakan pendinginan udara alami hingga delapan bulan dalam setahun.

3. Hyperscale data center mengonsumsi daya dalam jumlah yang sangat besar.
Seperti yang kita ketahui, daya adalah biaya operasional terbesar untuk sebagian besar data center. Namun, dengan rata-rata 20-50 megawatt (MW) per data center dan 10-25 kilowatt (KW) per rak, konsumsi daya di hyperscale data center sebenarnya berada di level yang berbeda. Pada skala global, konsumsi daya data center mencapai sekitar 416 terawatt (TW), atau 3% dari semua listrik yang dihasilkan di planet ini. Bisa dibilang, hyperscale data center menyumbang lebih dari 20% penggunaan listrik data center dunia.

Mari kita ambil data dari data center terbesar ketiga di dunia, The Citadel Campus, sebagai contoh kasus. Terletak di utara Nevada, AS, The Citadel Campus mengonsumsi daya yang mencapai hingga 650 MW. Untuk memasukkannya ke dalam konteks, di AS, 1 MW listrik akan cukup untuk memberi daya pada rata-rata 750 rumah. Jadi, secara teoritis, hyperscale data center ini dapat menarik jumlah daya yang serupa dengan 487.500 rumah. Untungnya, The Citadel Campus didukung oleh 100% energi terbarukan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, data center juga akan terus berkembang. Setelah kemunculan hyperscale data center, kita masih belum tahu teknologi apa lagi yang akan diciptakan 50 tahun dari sekarang.