4 Komponen Utama Sebuah Data Center

neuCentrIX - 18/02/2022 18:00

Sejak tahun 1940-an, data center telah ada dan terus berkembang. Namun hingga sekarang, empat komponen utama data center tetap sama: penyimpanan, daya, suhu, dan keamanan. Penerapan setiap komponen terus berubah dan meningkat seiring dengan perubahan tuntutan dan teknologi, tetapi sifatnya tetap sama. Mari kita lihat lebih detail keempat komponen data center ini.

 

Penyimpanan

 

Data center ditujukan untuk menampung data dan aplikasi penting para penggunanya. Oleh karena itu, salah satu komponen terpenting dari sebuah data center adalah penyimpanan.

 

Penyimpanan dalam data center merupakan istilah kolektif untuk hardware, software, dan proses yang mengelola dan memantau penyimpanan data di dalam data center. Penyimpanan mencakup semua aset IT yang menyimpan, mengambil, mendistribusikan, mencadangkan, dan mengarsipkan data dan aplikasi di dalam fasilitas data center. Oleh karena itu, hal ini juga mengacu pada beberapa aspek: penyimpanan internal dan eksternal (hard disk drive, tape drive, dll.), utilitas software manajemen penyimpanan dan cadangan, solusi penyimpanan eksternal (cloud, dll.), dan teknologi jaringan penyimpanan (storage area networks (SAN), network attached storage (NAS), RAID, dll.).

 

Selain itu, penyimpanan data mencakup kebijakan dan prosedur penyimpanan data center yang mengontrol seluruh proses penyimpanan dan pengambilan data. Penyimpanan juga dapat menggabungkan keamanan penyimpanan data center dan strategi serta protokol kontrol akses.

 

Daya

 

Secara harfiah, daya adalah jantung dari data center. Untuk menjaga fasilitas data center tetap aktif dan berjalan setiap saat, bahkan ketika mengalami gangguan, penyedia harus memiliki pasokan daya yang andal, stabil, dan tidak terputus.

 

Di Indonesia, sebagian besar daya utama untuk data center berasal dari jaringan listrik yang dijalankan oleh PLN, sebuah perusahaan milik pemerintah yang mengawasi distribusi listrik negara. Fasilitas ini biasanya memiliki satu atau beberapa trafo untuk menerima listrik, sekaligus memastikan daya yang masuk memiliki tegangan dan jenis arus yang tepat (biasanya diubah dari AC ke DC). Untuk meminimalkan downtime, mereka juga memiliki sumber daya cadangan di lokasi atau di sekitarnya, biasanya dalam bentuk generator bertenaga bensin atau diesel.

 

Saat ini, sebagian besar data center juga menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai bagian dari sistem cadangan mereka. UPS diaktifkan ketika sistem mengetahui adanya hilang daya dan bekerja untuk memelihara infrastruktur hingga akses ke daya yang stabil dapat kembali lagi. UPS juga menekan lonjakan daya dan mengubah arus sehingga tidak merusak peralatan.

 

Suhu

 

Suhu pada data center sama pentingnya dengan daya. Data center adalah rumah bagi berbagai peralatan penting dan mahal. Tanpa ventilasi yang memadai dan sistem pendingin yang tepat, peralatan dapat menjadi terlalu panas dan mengalami kegagalan. Hal ini tentu memerlukan perbaikan yang mahal dan mengakibatkan potensi kehilangan data.

 

Salah satu kunci untuk pendingin data center yang efektif adalah sistem yang dirancang dengan baik dengan peralatan yang tepat. Terdapat berbagai metode pendingin yang dapat diadopsi oleh data center; beberapa di antaranya sudah ada sejak beberapa waktu lalu, sedangkan beberapa metode lainnya lebih baru dan lebih baik. Sebagian besar metode yang populer saat ini adalah berbasis udara: calibrated vectored cooling (CVC), chilled water system, cold aisle/hot aisle containment, computer room air conditioner (CRAC), computer room air handler (CRAH), dll. Namun, metode cairan pendingin, seperti pendingin perendaman penuh dan pendingin langsung ke chip, telah mendapatkan lebih banyak perhatian karena dianggap lebih terukur dan efektif untuk menangani permintaan data center modern yang padat dan berat.

 

Desain fasilitas adalah kunci lain. Infrastruktur data center yang dirancang dengan baik mencakup beberapa aspek: ventilasi yang cukup, lantai yang ditinggikan, lorong panas dan dingin, penempatan peralatan, dan penggunaan panel dan penghalang untuk mengarahkan aliran udara.

 

Keamanan

 

Seperti yang telah disebut sebelumnya, data center bertanggung jawab atas data dan aplikasi penting para penggunanya. Itu sebabnya data center membutuhkan tingkat keamanan tertinggi.

 

Keamanan data center terdiri dari dua faktor: keamanan fisik dan keamanan siber. Keamanan fisik meliputi personel keamanan 24/7, buku catatan pengunjung, kamera pengintai, sistem akses sidik jari, kartu akses elektronik, dll. Sementara itu, keamanan siber mencakup firewall, enkripsi data, dan access control list (ACL), intrusion detection system ( ID), dll.

 

Itulah empat komponen utama dari sebuah data center. Jika Anda sedang membangun data center atau tengah mempertimbangkan solusi colocation, pastikan Anda benar-benar memeriksa keempat komponen penting di atas.