Selamat datang di Metaverse

neuCentrIX - 25/02/2022 10:23

Konsep metaverse telah mendapatkan lebih banyak perhatian sejak Oktober 2021, ketika Facebook menamai dirinya "Meta" dan merilis video yang menampilkan CEO Mark Zuckerberg berkata, "Saya percaya metaverse adalah babak selanjutnya dari internet." Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan metaverse?

Apa itu metaverse?

Menurut Intel, istilah "metaverse" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 oleh Neal Stephenson dalam novel fiksinya yang berjudul Snow Crash. Dalam buku tersebut, metaverse menggambarkan dunia virtual dengan tokoh protagonis yang diceritakan bersosialisasi, berbelanja, dan mengalahkan musuh di dunia nyata melalui avatarnya. Saat ini, metaverse sedang dalam perjalanan untuk menjadi realita (virtual).

Sebagai konsep futuristik yang baru sekaligus asing, istilah "metaverse" belum dapat didefinisikan secara jelas. Google dan Oxford Languages ​​mendefinisikannya sebagai ruang realita virtual yang memungkinkan pengguna untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan yang dihasilkan komputer dan pengguna lain. Sementara menurut Merriam-Webster, dalam pengertiannya saat ini, metaverse secara umum mengacu pada konsep dunia maya yang sangat imersif dengan sekumpulan orang yang saling bersosialisasi, bermain, dan bekerja. Kedua definisi tersebut tidak terlalu spesifik, tetapi umumnya menggambarkan gagasan metaverse secara umum.

Saat ini, contoh terbaik dari metaverse adalah video game. Beberapa game, seperti Minecraft dan Animal Crossing, sudah menggabungkan konten yang dibuat pengguna, basis pengguna yang besar, dan seluruh dunia yang mendetail. Penggabungan dunia fisik, augmented reality, dan realita virtual dalam satu ruang bersama secara online adalah awal dari metaverse.

Apakah kita memiliki infrastruktur fisik yang sesuai untuk mendukung metaverse?

Sebuah konsep yang berani seperti metaverse membutuhkan kemampuan komputasi yang kuat. Untuk mengaktifkan kemampuan ini dalam skala besar, infrastruktur dan kapasitas teknologi yang tersedia sekarang akan memerlukan peningkatan besar di area mendasar, seperti daya (yang secara andal memasok kebutuhan server, penyimpanan, jaringan, dan sistem pendingin yang diperlukan untuk menjalankan metaverse), konektivitas (yang memastikan pengalaman metaverse dijalankan dengan lancar, cepat, dan dapat dilakukan di beberapa perangkat di lokasi yang berbeda), dan keberlanjutan (untuk meminimalkan dampak lingkungan dari metaverse). Ketika berbicara tentang konsep yang diharapkan ada di mana-mana dan melibatkan jutaan orang di seluruh dunia, kedekatan (untuk meminimalkan latensi dan memastikan bahwa konten dan aset lainnya dapat disimpan pada titik optimal di metaverse) adalah area lain yang perlu ditingkatkan.

Internet yang kita miliki saat ini tidak dirancang untuk menghadirkan pengalaman sebesar dan seluas metaverse. Bahkan, sekarang ini pengalaman bermain game komunal yang paling masif pun dibatasi hanya untuk berapa pengguna yang dapat bergabung dan bermain pada waktu tertentu, sebagian karena tuntutan pemrosesan dan sebagian karena keterbatasan jaringan. Menurut para ahli, edge data center yang berlokasi strategis di seluruh dunia bisa menjadi jawabannya.

Akankah metaverse menjadi masa depan kita?

Dengan konsep metaverse yang semakin mendapat perhatian, muncul satu pertanyaan baru. Seperti apa masa depan kita? Akankah dunia sepenuhnya beralih ke avatar yang secara virtual bekerja, bersosialisasi, pergi ke acara, dan berbelanja secara full-time?

Konsep ini mungkin terdengar asing. Namun jika Anda memikirkannya, kita sudah setengah jalan menuju konsep asing tersebut. Dunia telah berubah menjadi budaya yang sangat bergantung pada teknologi, media sosial, dan konektivitas online. Augmented reality, virtual reality, dan kombinasi keduanya yang dikenal dengan istilah extended reality sudah tidak asing lagi. Terlebih lagi, teknologi semakin maju dan infrastruktur meningkat untuk memenuhi dunia yang terus berubah dengan cepat ini. Menggabungkan semua hal tersebut akan memberikan gambaran kepada kita seperti apa metaverse di masa depan, dan itu tampaknya sangat mungkin dan layak untuk dilakukan.