Layanan Cloud Sebagai Solusi Untuk Perusahaan dan Lembaga Institusi di Indonesia

neuCentrIX - 15/10/2020 15:15

Di era pandemi COVID-19 dan ketika pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh, layanan cloud computing atau komputasi awan tidak hanya menjadi persoalan efisiensi, tetapi juga tentang kepastian kelangsungan operasional. Tak heran bila kini permintaan layanan cloud tumbuh lebih pesat. Hal ini didukung juga oleh regulasi pemerintah yang mendorong penyebaran data center dan layanan cloud untuk bisnis. Fenomena ini membuka peluang besar bagi penyedia cloud dan data center, baik lokal maupun multinasional, untuk membangun fasilitasnya di Indonesia dan menawarkan layanannya.

 

Secara umum, penyedia layanan cloud menawarkan tiga jenis layanan: Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS). Sebagian besar penyedia layanan cloud di Indonesia, termasuk NeuCentrIX, fokus pada IaaS yang merupakan jenis layanan cloud terlengkap dan fleksibel yang tersedia. IaaS pada dasarnya menyediakan infrastruktur komputasi virtual yang disediakan dan dikelola melalui internet. Meskipun penyedia IaaS mengelola infrastruktur fisik, pelanggan dapat menyesuaikan perangkat lunak yang perlu mereka gunakan, dan hanya membayar untuk infrastruktur yang mereka gunakan, sehingga memungkinkan mereka untuk meningkatkan kebutuhan komputasi tanpa harus membangun kapasitas tambahan.

 

Masing-masing perusahaan pun dapat mengadopsi penerapan cloud yang berbeda, bergantung pada kebutuhan bisnis mereka. Ada tiga jenis model penerapan cloud: publik, pribadi, dan gabungan/hybrid. Cloud publik dimiliki oleh penyedia cloud yang dialihdayakan dan dapat diakses oleh banyak perusahaan melalui internet dengan model pay-per-use atau bayar sesuai penggunaan. Cloud pribadi dimiliki oleh satu bisnis dan dapat dihosting secara eksternal atau dikelola sendiri dengan lingkungan yang lebih terkontrol dan akses khusus ke sumber daya TI. Meskipun harganya mahal, ia menawarkan tingkat keamanan dan penyesuaian yang lebih tinggi untuk bisnis yang lebih besar. Terakhir, cloud gabungan menggabungkan manfaat dari model penyebaran cloud pribadi dan publik. Model ini memberikan solusi TI yang lebih disesuaikan yang memenuhi persyaratan bisnis tertentu.

Mempertimbangkan penerapan dan kebutuhan yang perlu disesuaikan di masing-masing usaha, sebelum mengadopsi cloud dan memilih jenis layanan dan penerapannya, ada baiknya bila setiap perusahaan dan institusi mengikuti tiga hal berikut ini.

 

Langkah Pertama

Ini adalah penilaian awal di mana perusahaan menetapkan tujuan mereka dan menjabarkan rencana mereka dalam jangka panjang. Berdasarkan tujuan dan rencana jangka panjang ini, setiap perusahaan dapat menghitung anggaran dan menilai kesiapan mereka, terutama mereka yang berada di departemen IT, untuk memastikan proses adopsi cloud yang lancar.

 

Langkah Kedua

Pada langkah ini, perusahaan perlu mempelajari berbagai penyedia layanan cloud dan membandingkan apa yang provider cloud tawarkan. Karena keamanan dan kepatuhan sangat penting, penyedia layanan bersertifikat ISO27001 ISMS (Sistem Manajemen Keamanan Informasi), seperti yang dimiliki NeuCentrIX, lebih disukai. Dalam hal ketersediaan dan keandalan, penyedia cloud lokal lebih menjanjikan karena akses yang lebih mudah untuk dukungan dan administrasi.

 

Langkah Ketiga

Terakhir, perusahaan memutuskan model dan layanan penyebaran cloud yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka. Adapun NeuCentrIX adalah satu dari penyedia layanan cloud di Indonesia yang menawarkan IaaS di ketiga model penerapan cloud. Selain itu, NeuCentrIX terhubung ke jaringan backbone berkecepatan tinggi dan memiliki data center yang dibangun di 13 kota di Indonesia dan 65 titik keberadaan di seluruh dunia.


 

Sebelum mengadopsi layanan cloud sebagai solusi operasional bisnis, sangat penting bagi perusahaan dan lembaga institusi untuk memahami apa yang mereka butuhkan dan apa yang tersedia di pasar. NeuCentrIX menawarkan model penyebaran cloud yang berbeda untuk dipilih guna memastikan fleksibilitas dan konektivitas yang kuat untuk memastikan keandalan yang dibutuhkan.

 

Narasumber: Onno W. Purbo (Pakar Teknologi Informasi Indonesia)